Aliran Rasa Babak Main 3 : Berkarya Bersama



Bismillahirrahmanirrahim...


Akhirnya tiba juga pada babak main 3, yakni berkarya bersama. Babak main 3 adalah babak main terakhir di rangkaian orientasi kampung komunitas batch 2. Wah, apakah artinya sebentar lagi pengumuman kelulusan???


Oh, sayangnya, tidak, pemirsaaaaah....😁


Member dinyatakan lulus dari masa orientasi kampung komunitas, selain menyerahkan setoran aliran rasa babak main 3, juga wajib membuat mini project. Dan serunya, mini projectnya bisa dikerjakan berkelompok, yeaaayyyy!


Next, setelah part ini selesai, so, pasti kita ketemu di part berikutnya yang khusus banyak bercerita tentang mini project yang saya dan tim lakukan, so, please, stay tune, always, ya gaes😊


Nah, justru karena merupakan babak main terakhir, cara bermainnya ternyata berbeda dari 2 babak main sebelumnya. Mungkin biar lebih spesial rasanya kali ya, spesial challenge terakhir menjelang kelulusan.


Pada 2 babak main sebelumnya, kami selalu diminta terlebih dahulu mengisi lembar main baru kemudian dilanjutkan mengurai aliran rasanya melalui tulisan. Kali ini, kami cukup menyimak layar tancap gobak sodor dan sarasehan warga.


Layar tancap gobak sodor pada babak main 3 ini, saya pribadi banyak mendapat pencerahan dari ketiga Yunda yang tampil, ada Yunda Saras, Yunda Eci, dan Yunda Nesri....πŸ‘πŸ‘πŸ‘


Di babak main terakhir ini, layar tancap gobak sodor bertemakan berkarya bersama atau berkolaborasi di komunitas. Yup, berkomunitas tak hanya bicara tentang goals diri sendiri kan, tapi juga mau tak mau harus bicara juga tentang goals bersama yang ingin dicapai.


Caranya? ya berkolaborasi, bukan berkompetisi!


Menurut Yunda Eci, kolaborasi dalam berkomunitas, akan menghasilkan impact / dampak positif yang panjang untuk semua pihak yang berperan.


Hal senada pun diungkapkan oleh Yunda Saras bahwa ketika setiap orang bergerak bersama sesuai bidangnya, maka akan menghasilkan karya yang luar biasa.


Yunda Nesri pun menekankan bahwa bergerak bersama, sesuai peran langkah masing-masing, menuju tujuan yang sama, memberikan dampak bagi sekitar, itulah makna kolaborasi.


Ya, dari situ saya pun memahami bahwa, peran apapun yang kita ambil, peran besar ataukah peran kecil, yang manapun itu, selama memang bergerak bersama menuju satu tujuan yang sama, dan pastinya bahagia menjalaninya, itulah arah Ibu Profesional.


Ah, ada satu statement Yunda Saras yang membekas sekali bahkan cukup menampar ketidakpedean diri, yakni :


"Tidak ada peran yang kecil, justru kitalah yang sering mengecilkan peran sendiri"

-Yunda Saras-


Bila bicara tentang komunitas, pasti akan butuh penguatan tuk setiap membernya agar tetap solid dan tetap bisa menjaga kerukunan. Nah, Ibu Profesional ini punya racikan khusus yang sudah terbukti manjur, yaitu


  • Main Bareng
  • Ngobrol Bareng
  • Aktivitas Bareng


Ok, selanjutnya adalah layar tancap sarasehan warga. Disini kami diajak untuk mengenal CoC yang menjadi pegangan di Ibu Profesional. Hmm...ada yang penasaran ga ya apa sih CoC itu???


CoC adalah singkatan dari Code of Conduct. CoC komunitas ibu profesional ini bisa diartikan sebagai pedoman perilaku bermartabat, yaitu beberapa aturan yang dibuat, dipahami dan disepakati hingga menjadi komitmen bersama.


Kenapa ya harus ada yang disepakati bersama???


Tujuannya untuk menjadi pedoman perilaku bermartabat, mencegah terjadinya pelanggaran hukum dan untuk menyelesaikan tantangan yang sering muncul di dalam komunitas. Rumus rahasia CoC adalah "Semua boleh, kecuali yang tidak boleh".


Yup, jadi dapat dipahami bahwa CoC itu bagaikan peribahasa πŸ‘‰ bebas, tapi tak sebebas merpati


Bebas berkarya, bebas berkolaborasi, tapi tetap kemuliaanlah yang harus dicari...πŸ’ͺπŸ˜‰






Komentar