NICE HOMEWORK #1 : "Adab Menuntut Ilmu"

(Sumber : https://id.pinterest.com/pin/385268943114427077/)
Oleh : Dyah Ariani Pratiwi
KELAS MATRIKULASI INSTITUT IBU PROFESIONAL (IIP) BATCH #6 - BANDUNG 1

Assalamu'alaikum. wr. wb.

Bismillahirrahmanirrahiim,
Alhamdulillah setelah melalui proses pendaftaran yang sempat membuat harap-harap cemas karena bersaing dengan ribuan peserta se-Indonesia Raya bahkan ada yang dari luar negeri juga, akhirnya sampai juga saya memasuki materi perdana dari kelas Matrikulasi IIP Batch #6 ini yang membahas tentang "Adab Menuntut Ilmu". 

Di lain kesempatan akan saya tuliskan lebih detail lagi tentang #AliranRasa perjalanan saya mulai dari proses pendaftaran kelas di IIP sampai bergabung dengan kelas Bandung 1, berkenalan dengan teman-teman para ibu yang luar biasa dari beragam background, tak lupa pula berkenalan dengan fasiliator cantik, mamah muda nan kece badai, teh Alienda Sophia, hingga akhirnya saya bisa mulai mengerjakan tugas perdana alias "Nice Homework #1" ini.

Tugas di IIP ini dinamakan NICE HOMEWORK dan disingkat menjadi NHW. Setelah materi diberikan dan dibahas bersama melalui Google Classroom dan aplikasi grup chat WA, maka tahap berikutnya merupakan tahap menguatkan ilmu yang sudah diperoleh sebelumnya ke dalam bentuk tugas alias Nice Homework

Dalam materi perdana kelas Matrikulasi IIP Batch #6 tentang "ADAB MENUNTUT ILMU" kali ini, NHW nya adalah sbb:

1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini.
Ketika diminta menentukan satu jurusan ilmu yang akan saya tekuni di universitas kehidupan ini, hmm...rasa-rasanya satu saja tidak cukup mengingat banyaaaaak sekali ilmu yang ingin saya pelajari dan kuasai. Sejujurnya saya pun kebingungan menentukan yang mana. Akhirnya saya mencoba menggalinya mengikuti panduan workbook yang ada di buku “Memahami (bakat) Diri Dahulu, Memandu (bakat) Anak Kemudian”, karya Andita Aryoko, Manager RBI Ibu Profesional.

Proses penggalian ini terlebih dahulu diawali dengan mengungkapkan rasa syukur / gratitude kepada Allah SWT atas semua rahmat dan limpahan kasih sayang yang telah diberikan selama ini. Menuliskan rasa syukur ini agar dapat menumbuhkan rasa puas dan bahagia atas setiap ketetapan dan pemberian dari-Nya. Selanjutnya mengingat kembali momen-momen membahagiakan selama ini, dimana saya merasakan jadi pemenangnya, kemudian tak lupa untuk dituliskan.

Langkah berikutnya adalah dengan bertanya pada diri sendiri, kemudian mengidentifikasi bakat panca indera dan bakat sifat yang dimiliki, dicatat ke dalam bentuk kolom dilengkapi dengan penjelasan tentang ruang aktualisasinya. Kemudian dari serangkaian proses penggalian diri tersebut, Insya Allah, saya pun bisa menemukan satu jurusan ilmu yang akan saya tekuni di universitas kehidupan ini, yaitu Home and Fitrah Based Education.       

2. Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut.
Alasan terkuat atau Strong Why harus dihadirkan dalam menempuh suatu perjalanan menekuni fokus jurusan ilmu di universitas kehidupan. Spiritual harus menjadi titik teratas strong why agar bisa terus bertahan dan memiliki internal motivation dalam menjalani aktivitas dalam hal ini mencari ilmu. Oleh karena itu, apapun aktivitasnya, harus memiliki strong why yang terhubung pada Allah SWT.

Alasan terkuat yang saya miliki sehingga ingin menekuni ilmu Home and Fitrah Based Education adalah agar saya bisa bersungguh-sungguh, komitmen, dan konsisten setahap demi setahap menderaskan aksi nyata untuk memahami panggilan / fitrah diri sebagai komposisi dari peran hidup saya sebagai pribadi, anak, saudara, istri, dan ibu yang sukses dan bahagia dunia akherat yang merupakan amanah dari Sang Maha Pemberi Tugas.

Semoga upaya ikhtiar saya ini diridloi-Nya, sehingga hadirnya saya di muka bumi dapat bermanfaat sesuai misi penciptaan Allah SWT.

3. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?
Berikut paparan rencana strategi menuntut ilmu Home and Fitrah Based Education yang Insya Allah akan saya tekuni :
  • ·      Melakukan studi literatur

Studi literatur ini membantu saya untuk membuka dan menambah wawasan terkait fokus ilmu yang saya tekuni. Mengumpulkan informasi dan referensi baik melalui sumber literatur yang berupa karya tulis seperti buku, paper, dan journal, serta melalui sumber yang berupa media sosial seperti instagram, facebook, youtube, dsb.
  • ·Mengalokasikan anggaran khusus setiap bulan untuk belajar dan up grade ilmu
Berburu literatur, training, berkomunitas, dan event lainnya dengan tujuan sebagai bagian dari ikhtiar untuk menuntut ilmu yang ditekuni, memerlukan biaya yang tidak sedikit, seperti biaya pulsa internet, biaya membeli buku, biaya membeli tiket event, dsb, maka diperlukan rencana anggaran biaya yang cermat agar tidak membebani dan mengganggu ritme finansial keluarga yang sudah dijalani selama ini.
  • ·        Mengikuti training / seminar / workshop

Aktif mengikuti training apapun yang tentunya terkait dengan fokus ilmu yang ditekuni tentunya membuat saya bisa semakin terarah dan terhindar dari interpretasi yang salah dalam memahami suatu ilmu. Karena bila hanya fokus belajar sendiri tanpa arahan dari guru / trainer / fasilitator, maka malah akan menimbulkan interpretasi yang salah sehingga bisa gagal dalam perjalan memahami suatu ilmu.
  • ·        Bergabung dengan komunitas terkait dan satu frekuensi

Aktif di komunitas berarti bersemangat mengikuti setiap program / event yang diselenggarakan dan bersemangat pula dalam menjalin #PertemananSehat dengan sesama pencari ilmu yang satu frekuensi. Dengan demikian saya akan selalu bisa mendapatkan support dan motivasi eksternal sehingga bisa selalu fokus dan bertahan dalam menuntut ilmu.
  • ·      Membuat catatan dengan tangan tentang ilmu yang sudah diperoleh

Aktivitas menulis catatan dengan tangan sangat baik untuk otak. Menulis dengan tangan bisa menjadi alat dalam meningkatkan keterampilan kognitif. Memainkan pena di atas kertas dapat mendorong diri untuk menjadi lebih kreatif. Menulis dengan tangan benar-benar bisa membantu untuk mengingat semua catatan karena memiliki efek yang lebih tahan lama pada memori.
  • ·       Menerapkan ilmu yang sudah dipelajari

“Allah akan meninggikan (mengangkat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al Mujadilah: 11)

Ilmu adalah cahaya. Ilmu tanpa amal (praktek), bagaikan pohon tak berbuah. Ilmu itu akan sangat bermanfaat apabila diamalkan. Salah bentuk amalan tersebut bisa berbentuk dengan praktik atau perbuatan langsung ataupun dengan bentuk tulisan.
  • ·       Berkolaborasi dan bersinergi dengan suami dan keluarga

“Para lelaki adalah Qowwam bagi para wanita sebab keutamaan yang diberikan oleh Alloh kepada sebagian (lelaki) atas sebagian yang lain dan sebab yang mereka belanjakan dari harta mereka...” (QS an Nisa’: 34)

Makna ayat diatas adalah bahwa lelaki (suami) memiliki banyak tanggung jawab kepada wanita (isteri). Suami adalah qowwam bagi istrinya. Suami adalah imam bagi istri dan istri adalah makmumnya. Dengan selalu senantiasa meminta restu dan izin suami, menyelarasakan visi dan misi, berkolaborasi dan bersinergi dengan suami dan keluarga (anak, orangtua, saudara), maka diharapkan memudahkan saya untuk berangkat menuntut ilmu.

4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu,perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.
“Apa gunanya ilmu kalau tidak memperluas jiwa seseorang sehingga ia berlaku seperti samudera yang menampung sampah-sampah. Apa gunanya kepandaian kalau tidak memperbesar kepribadian seseorang sehingga ia makin sanggup memahami orang lain?”
― Emha Ainun Nadjib

Belajar, belajar, dan belajar hingga habis masa di dunia ini. Dengan bercermin pada wahyu pertama yang turun, Iqra!, bacalah!, maka selain saya harus bersemangat dalam menuntut ilmu, saya juga harus mampu membaca suatu ilmu yang diterima secara menyeluruh agar jelas hulu ke hilirnya. Bersikap lebih berhati-hati dalam menerima suatu sumber ilmu. Mengedepankan sikap tabayyun dan tatsabbut. Sebagaimana seperti yang tertulis dalam firman Allah SWT sebagai berikut :

يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوْا أَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلىَ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِيْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila datang kepada kalian orang fasiq dengan membawa berita, maka periksalah dahulu dengan teliti, agar kalian tidak menuduh suatu kaum dengan kebodohan, lalu kalian menyesal akibat perbuatan yang telah kalian lakukan.” (QS. Al Hujurat : 6).

Kemudian tak lupa juga saya pun harus bisa bersikap lebih berhati-hati terkait dengan penyebarluasan suatu sumber ilmu. Plagiasi merupakan sikap yang wajib dihindari. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas.

Menuntut ilmu adalah salah satu cara meningkatkan kemuliaan hidup kita, maka carilah dengan cara-cara yang mulia
― Ibu Profesional

Wassalamu'alaikum. wr. wb.


Sumber :
https://www.goodreads.com/quotes/tag/ilmu, diakses tanggal 5 Agustus 2018

Komentar

  1. ahhh sharing dari IIP ya, ide bagus ini.. aku ikut juga tapi belum sempat sharing

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mbaaak asti wisnu, salam kenal yuaaaa...iya saya batu ikutan batch#6, baru mulai banget...mbak asti sudah ikut yg angkatan berapa?

      Hapus
  2. Selamat bergabung mbak,, selamat belajar agar jadi ibu yg profesional :)

    BalasHapus

Posting Komentar