Hannah dan Sepeda Motor Tua milik Akung


Di suatu sore, hannah, anak perempuan berusia 3 tahun, pulang dari daycare dijemput ayah. Seperti biasa ayah menjemput hannah dengan menggunakan sepeda motor baru. Dan hannah dengan riang selalu meminta duduk di depan. Tetapi tiap duduk didepan, hannah tidak bisa melihat pemandangan di sepanjang jalan karena tertutup oleh bagian depan sepeda motor, yaitu kemudi motor. Hannah pun lebih memilih berdiri daripada posisi duduk.

Lalu suatu ketika, akung memberikan sepeda motor tuanya untuk ayah dan ibu hannah gunakan sehari – hari, agar tidak perlu bergantian bila memerlukan sepeda motor. Sepeda motor tua akung pun digunakan oleh ayah. Sepeda motor yang baru digunakan ibu.

“Ayaaaah....sepeda motornya kenapa ada dua?”, teriak hannah riang kala melihat akung datang dengan membawa sepeda motor tuanya.

“Tapi kenapa sepeda motor yang itu jelek? Hannah tidak suka sepeda motor itu!”, protes hannah sambil menunjuk sepeda motor tua akung.

 “Sepeda motor ini bukan jelek, nduk, tapi sudah tua, jadi...hmm...lebih cocok bila kita panggil dengan sebutan sang legenda saja bagaimana?”, jawab akung sambil mengelus – elus sayang kepala cucu perempuannya.

Akung pun mengajak hannah jalan – jalan mengelilingi komplek menggunakan sang legenda. Hannah berjalan pelan kala menghampiri akung yang sudah duduk di sepeda motor tuanya, seolah – olah ragu untuk meng-iya-kan ajakan akungnya. Tapi, mata hannah pun memancarkan binar penasaran. Akhirnya, seperti biasa, hannah duduk di depan. Kali ini hannah benar – benar bisa duduk karena bagian kemudi sang legenda tidak menutupi pemandangan di sepanjang jalan.

“Akuuung, hannah bisa lihat pemandangan di depan sambil duduk, jadi tidak capek deh! Hannah senaaaang, hannah sayaaang akung”, teriak hanna di sepanjang jalan.



#kelasmenulisceritaanak
#kelasMCA
#kategorifiksi
#ceritafiksi
#ceritabundahaanaraziq
#ceritakeluargasafari
#mylittlesafari

Komentar

Posting Komentar